Total Tayangan Halaman

Rabu, 30 Maret 2011

gedung kepongahan dpr


Dunia politik penuh dengan intrik ……..
….
Dunia politik dunia bintang, dunia hura-hura para binatang …..
(cuplikan lagu asik nggak asik oleh Iwan Fals)

Kontroversi gedung dpr dengan 36 lantai dan seharga 1,13 triliun memang harus dicermati dengan hati dan otak yang dingin, karena kelihatannya pimpinan DPR dkk ngebet banget dengan pembangunan itu, padahal rakyat saat ini sedang menderita. Jangan-jangan para wakil rakyat tidak pernah melihat, merasakan bagaimana rakyat yang sengsara itu berusaha hidup dari hari kehari. Ada apa dibalik itu semua ?, sebagai manusia yang normal dan beragama pasti akan membatalkan atau paling tidak menundanya, tetapi inikan malah sebaliknya. Sampai-sampai ketua DPR harus mengatakan silahkan kalo ada yg mau menggugat DPR, itu juga menunjukan arogansi yang berlebihan, dia lupa kalo jadi wakil rakyat. Ada juga yang menginginkan KPK masuk, apa hubungannya dengan KPK ? kalo begitu sdh dari awal ada indikasi korupsi, mestinya yg masuk para praktisi, akademisi untuk mengkaji itu semua. Ada juga yang bilang pengawasan dilakukan oleh BPK, bukankah BPK bisa masuk kalau proyek sedang berjalan ataupun sudah berakhir ?. Dibangunnya gedung tersebut juga disebabkan karena sudah tidak layaknya ruang kerja para wakil rakyat, para staf ahli yang tidak mempunyai meja kursi padahal dibayar oleh negara, serta alasan-alasan yang dibuat untuk meng-goalkan gedung tersebut). Gedung setinggi 36 lantai itu menunjukan juga tingginya gap antara rakyat dengan para wakilnya.
Terlepas dari kontroversi atau tidak, dicoba untuk melihat dari segi teknis tentang proyek tersebut. Apakah ada sejenis sayembara untuk mempublikasikan rencana gedung tersebut ? bagaimana proses pengadaan konsultan perencana (KP) dan konsultan manajemen konstruksinya (KMK), sebelum dibangun saja gedung tersebut telah menelan biaya 36 milyar, biaya tersebut untuk KP dan KMK. Siapa yang mengaudit ke-dua konsultan ini ? diharapkan ke-dua konsultan ini menjelaskan ke publik tentang aspek-aspek yang ada untuk telaah perencanaannya dan bagaimana KMK bekerja ?. 
Ada teori yang di kalangan teknik sipil sangat terkenal, yaitu istilah SIDCOM (survey, identifikasi, design, construction, operation dan maintenance), istilah itu digunakan untuk memulai sebuah proyek, dan sertamerta akan dilalui. Sebelum itu semua dilakukan, harus ada studi kelayakan. Apakah ada ? kalo ada saya yakin-seyakinnya ada yang keliru dengan studi kelayakan itu. Kalau studi kelayakan itu benar dan dibuat secara professional pasti menghasilkan ketidak layakan, karena studi tersebut dibuat tidak hanya mengikuti kemauan owner tetapi juga faktor yang lain harus ditinjau juga, seperti aspek teknis, keuangan, hukum, manajemen, pasar dan pemasaran, ekonomi dan sosial serta AMDAL.

Ve (value engineering)
Ada suatu teknik untuk mengevaluasi proyek tersebut setelah direncanakan oleh konsultan perencana, yaitu dengan istilah value engineering (VE). Definisinya adalah suatu teknik untuk mencapai efektivitas serta efisien suatu barang atau jasa, dengan mengacu kepada fungsi utama dari barang atau jasa tersebut, agar didapatkan manfaat bersih setinggi-tingginya (Hario Sabrang). Dalam VE ada beberapa Tahap, yaitu : informasi, analisis fungsional, kreatif, evaluasi, pengembangan, penulisan hasil kajian dan tahap ekspose kepada pemilik.
Pertanyaan / pernyataan kunci pada tiap tahapan akan sangat membantu, seperti : (tahap informasi : apakah proyek ini ?, apakah yang bisa dilakukan dengan proyek ini ?, apakah persoalannya ?, bagian manakah yang dapat dikaji ?), (tahap analisis fungsional : apakah yang harus dilakukan ?, sudah tepatkah yang dilakukan ?), (tahap kreatif : apa yang dapat dilakukan dengan tanpa fungsi primer ?), (tahap evaluasi : berapakah biaya untuk tiap alternative ?, alternative manakah yang memberi nilai penghematan paling tinggi ?, alternative manakah yang paling praktis pelaksanaanya ?), (tahap pengembangan : alternative manakah yang akan meningkatkan kinerja ?), (tahap penulisan : memberikan ringkasan atas manfaat penghematan yang didapat bila VE ini dilakukan), (tahap presentasi : apa yang bisa mengikat pemilik proyek. Dari pertanyaan dan pernyataan yang ada saja akan terlihat kepentingan-kepentingan yang ada pada proyek ini, untuk itu perlunya konsultan VE yang akan banyak sekali yang bisa dihemat dan diefisiensikan.

Akhirnya ……
Pembangunan gedung akan tetap dilaksanakan atau tidak tergantung dari akal sehat para wakil rakyat yang saat ini berkuasa. Seribu peraturan sekalipun pasti ada celah untuk dimasuki untuk kesenangan sesaat. Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungan jawaban nanti di akherat dan hanya seorang manusia yang mempunyai ketakutan akan tanggung jawabnya sebagai pemimpin sajalah yang akan merubah sikap menjadi lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar